
Seseorang
mengerang kesakitan di pinggir lapangan ia mendapatkan terjangan keras dari
lawan. Terkapar tak berdaya, tak mampu melanjutkan pertandingan. Ia memegang
erat bagian kakinya. Seakan ada yang
salah, tulangnya mungkin saja patah atau bisa saja ototnya sobek. Ia menangis
tersendu-sendu karena timnya sangat membutuhkan dirinya. Tapi apa daya, sakit
itu tak tertahankan.